Powered By Blogger

Monday, October 11, 2010

Bieber sangat membutuhkan waktu untuk bersantai

Justin Bieber telah mengakui bahwa meskipun ketenaran dan kekayaan, kadang-kadang dia ingin bahwa dia bisa "pulang ke rumah dan dinginkan". Sensasi remaja mengungkapkan meskipun ia bersyukur untuk jutaan ia telah menerima, ia tidak merindukan menjalani hidup normal. Dalam kutipan dari otobiografinya yang diterbitkan dalam News of the World, ia berkata:. "Jika aku berada di rumah dan aku tidak melakukan ini, aku berharap bahwa aku berada di posisi ini Sekarang aku di sini, saya kadang-kadang berharap aku bisa pulang ke rumah dan hanya dingin. " Dia juga berbicara tentang kenaikan untuk ketenaran, yang dimulai dengan dia jalan memainkan bakatnya. 16 tahun berkata: "Ibu tidak yakin, jadi dia bersikeras memiliki Kakek duduk di dalam mobil di seberang jalan aku berharap aku akan mendapatkan 20 dolar Setelah beberapa jam, saya telah hampir $ 200... Saya merasa seperti aku menemukan sebuah tambang emas. Pada akhir suatu hari, ada catatan dalam kasus gitar saya itu. sesuatu seperti, 'Kamu manis Call me!! Love, Tiffany. " Dan nomor telepon saya. 12. " Otobiografi, Pertama Langkah 2 Forever, keluar pada tanggal 14 Oktober ....

Read more: http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.metrolyrics.com/2010-bieber-craves-some-time-to-chill-out-news.html&prev=/search%3Fq%3Dnew%2Bnews%2Bof%2Bjustin%2Bbieber%26hl%3Did%26biw%3D1066%26bih%3D562%26prmd%3Dnvo&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhaEMdzfubMoI6S5JysXLEX666x4g#ixzz122Q8tiYQ

Wednesday, October 6, 2010

Timnas Uruguay Batal Kunjungi Mall

Antusias para awak media dalam mengabadikan kedatangan para pemain Timnas Uruguay tampaknya berdampak negatif.



AKARTA - Antusias para awak media dalam mengabadikan kedatangan para pemain Timnas Uruguay tampaknya berdampak negatif. Semifinalis Piala Dunia 2010 ini membatalkan rangkaian kegiatan di luar pertandingan selama berada di Indonesia.
Awalnya, Diego Lugano dkk ingin mengunjungi pusat perbelanjaan di Jakarta. Namun niat tersebut kemungkinan besar dibatalkan. Padahal, plesir ke mall tersebut dijadwalkan usai makan siang.
Timnas Uruguay bersama pelatihnya
Sumber okezone dari Badan Liga Indonesia (BLI), yang mengikuti rangakaian latihan Timnas Uruguay di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/10/2010) menjelaskan kemungkinan Oscar Tabarez dan anak asuhnya tidak jadi plesiran.
"Kalau tidak salah pembatalan tersebut karena kejadian di Bandara Soekarno Hatta. Mereka trauma dengan antusias awak media massa yang ingin mengabadikan kedatangan Timnas Uruguay," kata sumber tersebut.
Hingga kini belum bisa dipastikan apakah kegiatan Timnas Uruguay pascamakan siang. Berdasarkan jadwal yang ada, Uruguay kembali akan menajalani sesi latihan sekaligus uji coba Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (7/10/2010) malam.

Tuesday, October 5, 2010

Inilah Proyek Mangkrak Atasi Macet Jakarta

JAKARTA - Mau tidak mau, Jakarta memang membutuhkan layanan transportasi massal. Persoalan kemacetan lalu lintas di Jakarta selama ini tidak pernah tuntas. Pertambahan warga Jakarta selalu tidak bisa diikuti peningkatan pelayanan di sektor transportasi yang memadai.
Sebenarnya berbagai gagasan sempat dilempar utuk mengurai benang kusut persoalan transportasi di Ibu Kota ini. Misalnya, Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto (1987-1992) pernah melontarkan ide pengoperasian O-bahn, yakni bus terpadu berupa rangkaian bus gandeng yang berjalan di atas track tersendiri di luar jalur yang ada. Model ini bisa ditemui di Tokyo, Jepang. Trayek O-bahn mengambil jalur Kota-Blok M, seperti yang dilalui Transjakarta saat ini.
Untuk mewujudkan proyek besar ini, Pemprov kemudian menggandeng PT Citra-Summa, sebuah konsorsium yang dibentuk Grup Bimantara dan Summa. Namun, proyek O-bahn mandeg dan tak jelas juntrungannya akibat konsorsium tak mampu menyediakan dana pembangunan yang (saat itu) nilainya diperkirakan mencapai Rp190 miliar.
Di masa Gubernur Surjadi Soedirdja (1992-1997), juga muncul konsep subway atau kereta bawah tanah yang menghubungkan Kota-Blok M dengan 17 stasiun pemberhentiannya. Rencananya, proyek subway tersebut dilaksanakan tahun 1997.
Di masa Surjadi, juga sempat terlontar rencana pembangunan triple decker yang membelah Kota Jakarta. Proyek ini dikerjakan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Konsorsium ini dipimpin pengusaha Siti Hardijanti Rukmana untuk membangun sarana angkutan massal tersebut dengan nilai investasi USD5,8 triliun.
Sementara untuk proyek subway atau kereta bawah tanah dengan total investasi USD3 miliar, melalui investor perusahaan Indonesia-Jepang dan Eropa, yang dipimpin dua pengusaha nasional Aburizal Bakrie dan Fadel Muhammad.
Akhir tahun 1997, pemerintah menyetujui pembangunan Terminal Terpadu Manggarai (TTM). Investor dalam pembangunan TTM ini terdiri atas tujuh perusahaan yang dipimpin PT Citrautama Mitrajaya Mardisentono milik Siti Hardijanti Rukmana. Dana yang dibutuhkan sebesar USD285 juta.
TTM ini rencananya dibangun di atas tanah seluas 124 hektare dan 72 hektare merupakan tanah milik Perumka. Namun, semua rencana proyek mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota itu hanya tinggal mimpi. Tidak ada satu pun yang terwujudkan.
Pemerintah juga pernah merencanakan pembangunan monorail. Proyek ini mangkrak karena masalah jaminan dari Pemprov DKI. Padahal, Bank Islamic Dubai sudah siap mengucurkan dananya. Akibatnya, proyek ini hanya menyisakan monumen yang tak sedap dipandang mata di sepanjang Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika, Jakarta.
Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, proyek monorail tidak bisa dilanjutkan karena membutuhkan biaya penyelesaian yang besar. Proyek monorail Jakarta diperkirakan akan memakan biaya USD650 juta yang terdiri atas jalur hijau 14,8 kilometer rute melingkar dan jalur biru 13 km rute timur-barat.
Tersendatnya proyek monorail sebenarnya telah diprediksi oleh banyak pakar transportasi. Prakiraan proyek ini mandeg didasarkan pada banyaknya kajian yang menyatakan sistem angkutan umum massal jenis ini memerlukan dukungan subsidi yang besar dari pemerintah. Jadi sejak awal sudah salah.
Kegagalan lainnya menimpa angkutan waterway yang menyusuri Kali Ciliwung dengan rute Halimun-Dukuh Atas. Waterway merupakan salah satu alternatif angkutan yang dirancang Pemprov DKI dalam Pola Transportasi Makro. Waterway sempat dioperasikan mulai Manggarai sampai Muara Angke itu, akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, seperti bus jalur khusus (busway).
Efektivitas waterway juga dipertanyakan. Dari minimnya penumpang, penumpukan sampah dan air Sungai Ciliwung yang bau, menjadi penghambat bagi pengguna jasa kapal motor. Nasib transportasi sungai ini kini hanya tinggal kenangan. Dua kapal yang pernah dioperasikan terpaksa dikirim kembali ke Kepulauan Seribu.
Angkutan sungai sudah gagal total. Monorail semakin tidak jelas dengan tiang-tiangnya yang merana di pusat kota terpadan di Nusantara. Ada juga benarnya jika masyarakat menuding pekerjaan ini hanya mengejar proyek.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Bambang Susantono bahkan mengistilahkan dengan myway. Yakni, warga memilih caranya sendiri dalam bertransportasi meski melanggar aturan. Alhasil, dari busway, waterway, railway, dan kini subway atau mass rapid transit, kita berharap tidak berujung myway.